Servus!
Hidup terjajah jelas mimpi buruk buat semua orang. Denger cerita jaman penjajahan aja rasanya udah ngeri, gimana kalau ngalamin sendiri. Amit-amit ya :/
Bangsa kita dijajah selama 350an tahun lamanya. Bisa lepas dari belenggu penjajah dan menjadi bangsa merdeka adalah sebuah anugerah yang tak terkira nilainya.
Sejarah mencatat hanya sedikit bangsa yang bisa bertahan sekian lama dibawah pendudukan bangsa barat. Sebagian lainnya bener-bener dimarjinalkan dan menjadi minoritas di tanah leluhurnya sendiri.
Coba kita tengok suku indian, penghuni asli dataran Amerika. Berapa jumlahnya sekarang? gambar-gambar dari suku indian yang berhasil diabadikan menunjukkan bahwa rupa asli penduduk Amerika gak berperawakan seperti yang kita kenal sekarang.
Selanjutnya ada suku Aborigin, yang tanah leluhurnya gak terpaut jarak yang cukup jauh dari Indonesia. Apa kabarnya hari ini? Penghuni benua Australia nampak bukan seperti leluhur di tanah itu. Orang Aboriginnya ke mana?
Di Indonesia kita lihat ada berapa banyak bambang? Ada berapa banyak nama putra? icha? belum lagi nama macem-macem marga. Nama khas dari Orang Indonesia berdasarkan latar belakang budaya dan sukunya masing-masing. Ini menunjukkan eksistensi kita masih kokoh. Langit Indonesia dijunjung oleh kita, pewaris resmi dari leluhur-leluhur kita. 350 tahun dijajah tapi kita gak bernasib sama dengan yang tadi gw sebutin. Disini kita patut bersyukur dan wajib berbangga. Dalam diri kita mengalir darah pejuang. Darah orang-orang pemberani. Penantang segala bentuk penjajahan.
17 Agustus 1945 sejatinya hanya simbol. Tanggal yang menjadi babak baru perjuangan panjang para pejuang yang mendahului kita. Deklarasi bahwa kita tidak terikat dengan pihak manapun, tapi jelas tidak menegaskan bahwa perjuangan bangsa berhenti sampai disitu.
Kemerdekaan ini wajar kita rayakan dengan suka cita, dengan harapan tidak melupakan jasa-jasa para pejuang yang telah mendahului kita, yang memerdekakan bangsa ini. Minimal kirim doa untuk mereka yang rela mengorbankan jiwa raga untuk ketentraman hidup kita sekarang.
Yang wajib diadain yaitu upacara bendera. Prosesi yang buat gw sakral banget, karena dulu pernah tergabung di Paskibraka Kota Bogor. Jadi kesannya beda aja kalo tiap taun liat upacara hari kemerdekaan.
Nah Cara melakukan selebrasi menyambut hari kemerdekaan menurut gw unik. Yang lazim kita kenal banyak diadakan perlombaan 17-an. Dari level anak-anak hingga dewasa. Sampe ada yang upacara diatas gunung atau dibawah laut.
Diatas itu semua yang terpenting adalah berhasilkah kita memaknai hari kemerdekaan ini. Kemerdekaan itu sesuatu yang sangat mahal. Harus ada hikmah yang bisa kita ambil tatkala kemerdekaan itu kita dapatkan. Jangan terlena di kehidupan yang nyaman ini sehingga gagal mendapatkan esensi dari perayaan itu sendiri.
Gw sendiri memaknai kemerdekaan sebagai momentum untuk merefleksikan diri, udah sejauh mana gw berbuat untuk bangsa gw. Orang bijak pernah berkata, jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang telah kau sumbangkan kepada bangsamu.
Dalam perjuangan merebut kemerdekaan, gw yakin gak semuanya angkat senjata. Banyak yang jadi tentara, tapi banyak juga yang menjadi pendidik, yang jadi dokter, perawat, petani dsb. Usaha untuk merdeka menurut gw adalah gabungan dari berbagai macam elemen masyarakat dan bidang. Dari sini gw berpendapat, pemerintahan hanyalah salah satu instrumen untuk menuju kemerdekaan. Ada banyak hal lain, di bidang lain yang bisa kita kerjakan asal kita semua satu tujuan.
Inti yang pengen gw share adalah lakuin aja sesuatu, sesuai kemampuan lo di bidang terbaik lo untuk Indonesia. Gausah nunggu jadi pejabat untuk membantu masyarakat. Gausah nunggu jadi S-3 baru bantu kerjain PR adik kita. Karena perjuangan bangsa ini bukan cuman yang konfrontasi angkat senjata, tapi juga melalui jalur lain yang kadang gak kita cermati.
Sekali merdeka tetap merdeka!
Jangan salah barisan pas upacara!
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar