Bingung karena pimpinan ga bisa jadi teladan. Menjadi heran karena negarawan tak jalankan peran.
Bingung karena yang agamis dibuat seolah teroris, aktivis seolah frustasi dan pesimis.
Masa muda adalah masa yang berapi-api, sayang sekali sedikit wadah untuk beraspirasi.
Dicontohkan untuk hidup mewah sehingga takut untuk turun kebawah.
Seringkali tidak bersyukur karena hanya materi yang menjadi tolak ukur.
Pancasila tergadai maka perpecahan siap mengintai. Toleransi yang sudah dipupuk dari lama, dibuat nampak seperti hilang tak ada rimbanya.
Anak muda dibuat menjadi hedonis, kemana semangat juang para nasionalis ? Apa hanya tinggal kenangan manis ?
Romantisme sejarah kadang membuat kita lupa bahwa banyak pekerjaan di depan mata.
Gundahlah hati pemuda tatkala melihat kacau balau negaranya. Faktanya tidak, mereka sibuk tertawa riang dan berpesta pora.
Ibu pertiwi, janganlah bersedih. Masih ada anakmu yang bela tanah ini tanpa pamrih.
Warisan patriotisme pendahulu kami tidak hilang, tepatri di hati dan masih terkenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar