Kamis, 02 Januari 2020

Tahun Baru, Tahun Sotoy!


(Disclaimer: Tidak bermaksud merendahkan seseorang atau golongan. Tidak juga menyepelekan suatu opini, apalagi merendahkan pelontarnya. Gw cuman pengen nawarin perspektif baru.)

Servus!

Selamat Tahun Baru bagi kalian yang baca blog ini, karena kalian udah bisa bertahan dan melewati tahun 2019. Semoga tahun ini bisa menjadi lebih baik dan membawa berkah untuk hidup kita semua.

Dahulu ketika masih bayi, kita jatuh berkali-kali saat belajar untuk jalan. Seringkali jatuh, kadang harus menahan sakit dan malu, ketika kita belajar untuk lari setelah bisa berjalan. Seharusnya kita kembali menerapkan prinsip itu saat kita menjalani kehidupan sebagai manusia dewasa. Dengan begitu kita bisa berkembang menjadi lebih baik lagi dan bisa berakhir memiliki banyak kemampuan. 

Prinsip ini perlahan coba gw program ke otak gw. Bersama istri gw, gw selalu mengulang-ulang kalimat yang kurang lebih berbunyi "Sotoy aja dulu! ntar lama-lama juga jago". Kami percaya bahwa semua orang yang kita pandang saat ini jago pada sebuah bidang, pernah berada di sebuah masa yang mereka sotoy banget. Gw beberapa kali menemukan konten di sebuah platform berbagi video di mana pembuat konten bereaksi terhadap video-video yang mereka buat di awal karir mereka. Kebanyakan dari mereka sedikit bingung, mengapa dulu mereka alay dan sotoy? Karena memang kita harus berproses dan meniti dari awal, di mana hasilnya pasti jelek. Emang hukum alam bahwa gak ada yang tiba-tiba langsung jago di sebuah hal.

Prinsip yang kami program berjalan paralel dengan praktik. Alhamdulillah, gw ada ketertarikan untuk jalan-jalan, begitupun istri gw. Ditambah lagi kami memiliki ketertarikan untuk mengabadikan sesuatu menggunakan media foto. Maka "proyek sotoy" pertama yang kami tekuni adalah fotografi. Alhasil, kami sering jalan-jalan tanpa tujuan berkeliling Kota Berlin untuk mencari angin dan juga mencari foto. 

Di era digital ada sebuah paradigma yang berkembang dan tagline-nya menurut gw sudah cukup dikenal, yaitu sharing is caring. Sebanding dengan semudah membalikkan telapak tangan, semudah itu juga lo bisa menemukan tutorial hampir untuk segala macem hal. Yang menarik adalah banyak yang berbagi ilmunya secara gratis. Jadi, hampir gak ada alesan untuk menunda belajar, kecuali lo emang gak tertarik pengen bisa sebuah hal dan lebih memilih untuk menjadi penikmat, bukan pencipta.

Beberapa hari kemarin gw dan istri beserta beberapa kawan lama dari Darmstadt jalan-jalan berkeliling Berlin. Sebuah permintaan spesifik dari salah seorang kawan membuat gw dan istri memutuskan untuk jalan ke daerah Hackescher Markt dan sekitar stasiun Warschauerstraße. Yang menarik adalah suasana urban langsung terasa ketika berkeliling di sekitar daerah tersebut. Dua tempat tersebut menurut gw dua dari banyak spot-spot di Berlin yang seolah mengafirmasi bahwa Berlin emang indah karena acak-acakan. Berprinsip sotoy membuat kami langsung mengeluarkan kamera dan mulai menjepret dan melatih mata supaya lebih "peka" untuk menangkap sebuah objek yang menarik. Tapi perlu dicatat, namanya seni itu abstrak. Artinya, silahkan lo eksplor gaya lo sendiri. 

"Kok hasilnya jelek?" jawab aja "Bodo Amat, kan gw sotoy!"

Kesimpulannya adalah kita bisa menjadi apapun di jaman sekarang. Tahun baru biasanya menjadi momentum untuk sejenak melihat ke belakang dan merefleksikan diri sekaligus menyusun dan berencana tentang apa yang akan dilakukan tahun 2020. Banyak kemudahan-kemudahan berbasis teknologi yang sebenernya menjadi keuntungan generasi ini, bila dibandingkan dengan jaman orang tua kita. Pilihannya tinggal apakah kita mau eksplor atau tidak?

Ngomong-ngomong gw mau sotoy dan membagikan beberapa hasil jepretan gw  di bawah ini.

Jangan lupa matiin kamera kalau sudah beres foto!

Sekian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Credit

Logo by : Cup graphic by Madebyoliver from Flaticon is licensed under CC BY 3.0. Made with Logo Maker