Jumat, 10 April 2020

Ayo, Pilih Sekarang dan Kerjakan!



Servus!

Beberapa saat lalu ada kawan yang merekomendasikan sebuah video di Youtube. Video itu bercerita tentang salah seorang pahlawan Indonesia, yaitu Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Nama bekennya H.O.S Tjokroaminoto. Kalian pernah denger namanya? Kalau pernah, coba tinggalin di kolom komentar hal apa yang kalian ingat dan paling berkesan tentang beliau ini. 

Gw gak pengen cerita panjang lebar soal sejarah kehidupan H.O.S Tjokroaminoto di tulisan kali ini. Supaya simpel gw kasih tautan buat video yang gw ceritain tadi. Singkatnya beliau ini salah satu tokoh paling berpengaruh di masa-masa persiapan indonesia merdeka, terutama ketika perjuangan lewat jalur politik, pergerakan organisasi, dan diplomasi semakin marak. Bingkai waktunya kira-kira awal tahun 1900-an. Beliau ini tokoh besar dari organisasi pergerakan bernama Sarekat Islam, sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam bentukan Haji Samanhoedi. Melalui organisasi tersebutlah H.O.S Tjokroaminoto berperan aktif dalam usaha memerdekakan Indonesia. Bahkan, beberapa nama besar seperti Agus Salim, Kartosoewirjo, sampai Tan Malaka dikabarkan adalah murid beliau. Gw gak tau pasti bagaimana proses belajarnya, hanya saja nama-nama tersebut berkaitan erat dengan nama H.O.S Tjokroaminoto. 

H.O.S Tjokroaminoto bisa dibilang masuk kedalam golongan terpelajar pada waktu itu. Ide-ide beliau yang luar biasa diejawantahkan dengan sangat baik melalui organisasi tempat beliau bernaung. Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki ia menularkan pemikiran-pemikirannya soal Indonesia merdeka. Para tokoh-tokoh terpelajar lain saling urun pendapat dan berkontribusi aktif, baik melalui Sarekat Islam maupun lewat organisasi pergerakan yang lain-lain. Bangsa ini memang lahir dari ketajaman berpikir, adu argumen, dan persatuan. 

Hikmah yang gw ambil dari secuil kisah hidup H.O.S Tjokroaminoto adalah kaum terpelajar Indonesia yang kala itu aktif melalui organisasi-organisasi pergerakan menjadi salah satu elemen penting dalam perjuangan memerdekakan Indonesia. Banyak contoh kasus dimana kenyamanan hidup yang dinafikan oleh para pahlawan kita untuk sesuatu yang lebih besar. Sebut saja H.O.S Tjokroaminoto yang menjadi tokoh sentral dalam tulisan ini atau misalkan Pangeran Diponegoro yang meninggalkan istana untuk berjuang melawan penjajahan. Dengan previlese yang sedemikian hebatnya di kala itu mereka bisa hidup dengan aman dan nyaman. Tapi, yang mereka lakukan adalah keluar dari zona tersebut kemudian berkorban memperjuangkan sebuah cita-cita yang lebih besar dengan berbagai cara yang mereka mampu. Bayangkan, bisa ikut sekolah saja sudah merupakan anugerah yang sangat langka. Apalagi bisa sampai sekolah tinggi. Hmm, dirasa-rasa kok mirip ya sama zaman sekarang? Gak semua orang bisa sekolah. Ah, mungkin gw aja yang lagi halu. Masa sekarang mah udah makmur, kan?

Menurut gw masuk ke dalam golongan terpelajar sangatlah berat bebannya. Secara gak sadar lo yang bisa sekolah sampai jenjang tinggi adalah yang jadi tumpuan Bangsa ini, salah satu golongan masyarakat yang bertanggung jawab untuk memajukan bangsa dan memerdekakan seluruh Rakyat Indonesia dalam konteks masa kini. Sekali lagi gw tekankan, Bangsa ini gak akan merdeka kalau dulu kaum terpelajarnya cuek bebek cari aman sendiri-sendiri. Dulu, yang sekolah itu bisa hidup enak kerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Tapi sebagiannya ada yang memilih untuk memperjuangkan cita-cita luhur, yaitu kemerdekaan Indonesia.

Gw paham, sih, gak bisa juga seidealis itu kemudian langsung resign dari kantor dan jadi aktivis. Memang gak punya uang itu adalah ancaman. Ancaman zaman penjajahan jauh lebih mengerikan. Kalau terlalu aktif, bisa-bisa ditangkap dan diasingkan. Sudah lebih baik daripada dihukum mati. Zaman sekarang ancamannya mungkin dihina tetangga atau dicibir kawan, karena lebih miskin atau lebih sedikit hartanya. Poinnya bukan tinggalkan kerjaan dan turun ke jalan. Bukan itu.

Poin gw adalah bahwa lo semua yang bisa sekolah sampe tinggi punya tanggung jawab moral untuk berkontribusi bagi bangsa ini, karena lo punya kelebihan dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu dan pola pikir maju yang membuat lo lebih berdaya. Gw gak maksud membuat lo yang terpelajar jadi eksklusif dengan menyebut sebagai sebuah golongan tertentu yang lebih berdaya. Justru, gw ingin menyemangati diri sendiri dan lo semua yang berkesempatan pernah sekolah sampe tinggi untuk aktif berkontribusi aktif buat masyarakat yang selanjutnya akan berdampak buat negara. Inget, leluhur kita selalu meluangkan waktu untuk ngumpul, urun pendapat, berdiskusi, dan berjuang demi kebaikan negara ini. Avengers punya kelebihan dan mereka memanfaatkan kelebihannya itu untuk menjaga bumi. Seperti mereka, kita pun seharusnya menggunakan kelebihan yang kita punya untuk menjadi bermanfaat bagi masyarakat.

Menurut opini gw hal yang paling mahal yang harusnya lo punya setelah menyelesaikan sekolah tinggi adalah pola pikir. Gak bermaksud merendahkan yang lain yang gak sekolah, tapi itulah kenyataannya. Persatuan bangsa Indonesia gak lahir ujug-ujug dari mimpi beberapa orang yang berujung melahirkan kesamaan pikiran. Gambaran sebuah bangsa itu muncul dari pikiran. Membayangkan akan ada sebuah negara bernama Indonesia kala itu mungkin seperti utopia. Tapi, dengan pola pikir yang modern dan maju hal itu bisa kita raih dan akhirnya kita nikmati sekarang.

Kesimpulannya, mari belajar dari bagaimana golongan terpelajar dahulu mengambil peran untuk memajukan negara ini. Pola pikir yang diasah selama proses belajar menjadi modal utama untuk berperan di masa sekarang ini, dengan tetap disandingkan dengan keteguhan moral. Sebut saja misalkan konsep soal integritas, kejujuran, keadilan dsb harusnya sudah dipahami dengan matang dan komprehensif oleh para sarjana. Dengan begitu, golongan tersebut harusnya fokus dan bisa lanjut ke level selanjutnya seperti implementasi konsep critical thinking guna mengambil sebuah keputusan dengan baik di level strategis misalnya, yang mana kemampuan tersebut kurang terasah bilamana tidak sekolah tinggi. Tulisan ini menjadi pengingat gw pribadi dan juga mungkin lo yang baca bahwa kebanggan menjadi sarjana atau lulusan jenjang sekolah menengah sampai tinggi dibarengi dengan tanggung jawab moral untuk berkontribusi terhadap negara. Sekali lagi, negara ini merdeka berkat peranan aktif golongan terpelajar ditambah kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat sebagai penyokong. Masih banyak banget yang bisa dikerjain di Indonesia. Silakan pilih peran apa yang lo rasa paling cocok, kemudian langsung bergerak!

Jangan lupa cuci tangan setelah keluar rumah!

Tautan video tentang H.O.S Tjokroaminoto:

Photo by Bluehouse Skis on Unsplash

1 komentar:

  1. Belajar memang bukan hanya tentang materinya, tapi juga tentang pola pikir dan tatacara memandang kebenaran dan mengkomunikasikannya dengan orang lain

    BalasHapus

Credit

Logo by : Cup graphic by Madebyoliver from Flaticon is licensed under CC BY 3.0. Made with Logo Maker